Modul Tema 2 : Kehidupan Sosial Mendayu melalui Musik Tradisional
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Download buku disini....
Seni Budaya Paket C Tingkatan V Modul Tema 2 Modul Tema 2 : Kehidupan Sosial Mendayu melalui Musik Tradisional
A. Fungsi Musik Tradisional
Berikut ini sekedar mengingatkan kembali fungsi musik tradisional telah dibahas pada Modul 1. Fungsi musik tradisional tidak lain efektifnya peran musik tradisional sesuai kedudukannya di tengah masyarakat. Ada sejumlah fungsi musik tradisional: (a) sarana upacara adat (ritual); (b) pengiring tarian; (c) sarana hiburan; (d) sarana komunikasi; (e) sarana pengungkapan diri; dan (f) sarana ekonomi ; (g) sarana pendidikan; (h) musikalisasi syair; (i) sarana penelitian dan pengembangan iptek.
1. Sarana upacara adat budaya (ritual) Upacara-upacara adat kebanyakan melibatkan musik tradisional. Apabila kedudukan musik tradisional tersebut merupakan bagian pokok atau bahkan inti upacara adat maka disebut musik tradisi. Oleh karenanya kehadiran musik tradisi dalam upacara adat ini bersifat mutlak, tidak boleh dihilangkan dan tidak begitu saja bisa digantikan. Jenis musik tradisi semacam ini terikat ketat ketentuan tradisi sehingga tidak bisa dimainkan pada sembarang waktu dan sembarang tempat. Jika kedudukan musik tradisional dalam upacara adat bukan bagian pokok atau inti upacara, maka kehadirannya bersifat tidak mutlak, bisa ditiadakan. Misalnya, peran musik tradisional pengiring upacara perarakan pengantin di beberapa daerah. Bila perarakan tersebut tidak diiringi musik tradisi sama sekali, keabsahan pernikahannya tidak terganggu. Hanya saja upacara kurang semarak. Upacara-upacara adat biasanya berkaitan erat dengan perayaan tonggak-tonggak pokok kehidupan manusia, seperti, kelahiran, perkawinan, dan kematian. Upacara-upacara adat yang lain terkait perayaan keagamaan, kenegaraan dan perawatan lingkungan hidup alam maupun sosial beserta keterpaduannya. Pada beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh alat musik tradisi tertentu dipercaya mempunyai kekuatan magis. Oleh sebab itu, alat musik seperti itu digunakan sebagai sarana kegiatan adat istiadat masyarakat. Misalnya, musik dog-dog ting, digunakan masyarakat Jawa untuk mencari orang hilang karena disembunyikan mahluk gaib.
2. Pengiring tarian
Musik tradisional juga digunakan masyarakat mengiringi tarian-tarian khas daerahnya.
5. Sarana pengungkapan diri Mencipta atau memainkan musik bagi para seniman maupun orang biasa merupakan wahana mengungkapkan diri. Apa saja yang diungkapkan, tidak lain perasaan cinta, suka-duka; pemikiran, gagasan, impian, harapan, cita-cita tentang berbagai kesadaran. Lingkaran-lingkaran kesadaran meluas mulai diri sendiri, keluarga, orang lain, lingkungan, negara, dunia dan Tuhan.
6. Sarana ekonomi
Musik tradisional bisa menghasilkan pendapatan sambil tetap menikmati kepuasan batin. Bagi senimannya pendapatan bisa berupa ucapan terima kasih (honorarium) atas jasa main musiknya. Pendapatan berupa bayaran atau gaji apabila bersifat pekerjaan pokok (profesi) ataupun sambilan (amatir). Pendapatan ekonomis bisa bersifat komersial maupun layanan bakti. Musik tradisional juga bisa menjadi lahan wirausaha, baik bagi senimannya, pebisnis maupun pemodal musik. Bisnis musik tradisional bisa berlangsung apabila berupa industri. Industri jasa, misalnya, penyelenggara pentas (event organizer). Industri produk berupa rekaman, pembuatan alat-alat musiknya, kelengkapan bermain musiknya, dan sebagainya. Adapun sisi perdagangan bisa berupa penjualan produk-produk musik beserta produk ikutannya. 7. Sarana pendidikan Ada pendidikan musik, ada pula musik pendidikan. Pendidikan musik adalah mengajarkan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar